Jakarta - Hingga kini proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) mencatat proyek yang paling banyak menelan dana. Dari 16 proyek unggulan yang ditawarkan pemerintah beberapa tahun kedepan, proyek JSS masuk urutan teratas dengan total nilai proyek US$ 25 miliar.
Hari ini (12/4/2011), Pemerintah bersama Kamar Dagang Indoneia (KADIN) menggelar acara Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2011. Pada acara ini dipamerkan 16 proyek infrastruktur unggulan yang siap ditawarkan kepada investor yang berminat.
Acara yang diadakan di gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan ini akan berlangsung dari tanggal 12-14 April 2011 yang mana akan berkutat penuh membahas mengenai infrastruktur pembangunan yang ada di Indonesia.
Pihak Kadin, selaku pemrakarsa acara ini menyatakan kesiapannya untuk membantu para investor yang tertarik berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur dalam negeri.
"Kadin dan Pemerintah Indonesia siap membantu investor yang tertarik berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur Indonesia," kata Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto di JCC, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Total nilai 16 proyek infrastruktur ini mencapai US$ 32,36 miliar. Berikut ini proyek-proyek yang ditampilkan:
Southern Bali Water Treatment Facility dengan estimasi investasi US$ 59,1 juta.
Purukachu-Bangkuang Coal Railway (US$ 2.100 juta).
Maros Water Supply (US$ 12,9 juta).
Tanah Ampo Cruise Terminal (US$ 36 juta).
Bandung Solid Waste Management (US$ 86 juta).
Surakarta Solid Waste Management (US$ 7,4 juta).
Southern Banten Airport (US$ 85 juta).
Umbulan Water Supply (US$ 204,2 juta).
Jatiluhur Water Supply (US$ 189,3 juta).
Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi Toll Road (US$ 475,5 juta).
Central Java Independent Power Produce (PLTU Jateng) dengan estimasi investasi US$ 3 miliar.
Soekarno-Hatta Airport-Manggarai Railway (US$ 735 juta).
Sunda Strait Bridge (Jembatan Selat Sunda) dengan nilai estimasi investasi US$ 25 miliar
Pondok Gede Water Supply (US$ 22,4 juta).
Soreang-Pasir Koja Toll Road (US$ 102,2 juta).
Pandaan-Malang Toll Road dengan estimasi investasi US$ 252,8 juta.
Suryo mengatakan, bahwa konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 800 delegasi dalam maupun luar negeri. Sebanyak 87 peserta pameran akan memamerkan proyek-proyeknya dalam acara ini.
"Kadin siap mendukung pembangunan infrastruktur di semua sektor dan provinsi. Karena pembangunan infrastruktur sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dan peningkatan daya saing," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bappenas/Menteri PPN Armida Alisjahbana mengatakan bahwa terkait pengembangan infrastruktur di dalam negeri, peran investor swasta dibutuhkan. Namun, untuk mendukung hal tersebut, pihak pemerintah perlu menyelesaikan masalah lahan, insentif, dan sebagainya.
"Tapi kalau dari pemerintah kan terbatas juga. Sebagian dari infrastruktur tersebut akan ditawarkan dalam bentuk PPP (Public Private Partnership), jadi dengan masterplan tersebut potensi pengembangan makin berkembang sehingga kebutuhan infrastuktur semakin berkembang, itulah kaitan konferensi sekarang ini, untuk percepatan," jelas Armida.
sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7932377
Tidak ada komentar:
Posting Komentar