Subsidi BBM, Faktor Penyebab Tingginya Kesenjangan Sosial di Indonesia
Ilustrasi Kemiskinan (sumber: Suara Pembaruan/Joanito De
Saojoao)
Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
mengatakan tidak hanya Indonesia yang mengalami kenaikan gini ratio atau
ketimpangan sosial tetapi banyak negara di dunia yang mengalami permasalahan
yang sama dengan Indonesia.
Menurut dia masalah ketimpangan sosial sudah menjadi isu
global, banyak negara yang terus berbenah diri dan mencari solusi bagaimana
menurunkan gini ratio.
Dia mengatakan Brasil adalah satu satu negara yang berhasil
menurunkan gini ratio sebesar 0,1 persen dalam waktu 20 tahun.
Kunci kesuksesan Brazil dalam menurunkan gini ratio
adalah dengan program cash transfer sebesar Rp 200 ribu per bulan untuk
keluarga miskin.
Menurut Bambang, saat ini Indonesia mempunyai tingkat
ketimpangan sebesar 0,41 persen. Angka ini termasuk paling tinggi.
Penduduk kaya di Indonesia meningkat tiga kali lipat karena
banyak penduduk yang sukses dengan usaha atau bisnis yang mereka kelola sendiri
sedangkan penduduk miskin tidak bisa merubah status sosialnya dan tetap miskin.
" Yang kaya semakin kaya dan yang miskin juga tetap
miskin, inilah yang harus diperbaiki agar gini ratio bisa turun,"
ujar dia ketika ditemui dalam acara " Seminar INFID" di Hotel Royal
Kuningan, Jakarta, Selasa (14/10).
Menurut Bambang salah satu faktor yang membuat gini ratio
Indonesia tidak turun adalah pengelolaan belanja negara yang belum efektif
khususnya tingginya subsidi BBM.
Dari fakta yang ada, anggaran subsidi BBM merupakan anggaran
paling besar dalam APBN nilainya mencapai Rp 300 triliun tapi sayangnya yang
menggunakan subsidi BBM adalah orang kaya, sisanya 20 persen orang miskin.
Menurut Bambang pengelolaan belanja negara harus diperbaiki,
ia berharap pemerintahan baru bisa mengalihkan anggaran subsidi BBM ke program
pengentasan kemiskinan.
Ia mengatakan jika Rp 300 triliun dialihkan ke program
pengentasan kemiskinan maka banyak penduduk miskin yang akan naik status
sosialnya.
Program pengentasan kemiskinan yang harus ditingkatkan
adalah penambahan Kredit Usaha Rakyat, Program Keluarga Harapan dan Bantuan
Siswa Miskin.
Bambang mengatakan infrastruktur dasar juga perlu
ditingkatkan seperti sekolah, jalan raya dan air minum.