MANUSIA DAN PENDERITAAN
Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata
derita berasal dari bahasa sansekerta dhra {artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau_ti_n~atau lahir batin.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan.
Penderitaan akan dialami
oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Baik
dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang
menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi
peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang
memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Hal
itu misalnya dalam surat Al.lnsyigoq:6 (q) dinyatakan “manusia ialah mahluk
yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia
harus bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan
hidup ini manusia harus menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi
masyarakat sekelilingnya, dan tidak botch lupa untuk taqwa terhadap Tuhan.
Berbagai
kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan
sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi
penderitaan dalam hidupnya? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah
diatasi secara medis untuk mengurangi . atau menyembuhkannya. Sedangkan
penderitaan psikis, penyembuhannya tedetak pada kemampuan si penderita dalam
menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
Siksaan
Siksaan
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga benipa
siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah
penderitaan.
Di
dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di
akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki,
memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain,. ayat
40 surat Al Ankabut menyatakan :
“masing-masing
bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada
diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang
diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula
yang kami benarnkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami
tenggelamkan seperti kaum Nuh.
Siksaan
yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada
suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mans yang akan diambil. Misalnya pada
suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dan
kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang
berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam
hidupnya saat itu.
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan
rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang
ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti
yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang
tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Seperti pada kesepian, ketakutan.dapat
juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab
ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan
seseorang merasa ketakutan, antara lain:
·
Claustrophobia dan Agoraphobia. Cloustrophobia
adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
·
Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan,
karena ia takut akibat berada di
tempat yang tinggi.
·
Kegelapan merupakan suatu .ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya
dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang
ditakuti.
·
Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang
akan dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah
berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan ke dalam tubuhnya.
·
Kegagalan merupakan ketakutan dari
seseorang disebabkan karena
merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Apa Yang Membuat Seseorang Menjadi Phobia ?
Ahli-ahli
medis mempunyai pendapat yang betheda-beda dan banyak penderita yang mempunyai
teori tentang asal mula dari
ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan suatu schock emosional
atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan bani, kematian dalam
keluarga, suatu operasi atau sakit yang serius. Tanpa pengobatan anak-anak yang
menderita phobia sekolah dapat berkembang menjadi agoraphobia yang parah bila
mereka sudah biasa. Kesukarannya adalah, bahwa orang tua sulit membedakan antara
kemalasan yang kadang-kadang timbul dan phobia yang sebenarnya.
Umumnya
ada dua aliran tentang penyebab
phobia. Ahli – ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu
gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi,
dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli – ahli yang
merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemanya dan tidak
perlu menemukan sebab sebabnya supaya mendapat perawatan dan pengobatan.
Kekalutan Mental
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih
sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat
ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah
:
- Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
- Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita balk jasmani maupun rokhaninya
- Usaha mempertahankan diri dengan cars negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah; pads orang yang tidak menderita ganguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
- Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut
:
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sexing menyebabkan yang bei angkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
- Terjadinya konflik sosial budaya akibat nonna berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
- Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.
Proses-proses
kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah
- Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara balk sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
- Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
- Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak tettendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypenensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
- Regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan (infantil), misalnya dengan menjerit jerit,menangis sampai meraung-raung,memecah barang-barang.
- Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala pada benda keras.
- Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, kata pepatah: awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai yang terjungkit.
- Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan bintang film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
- Narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
- Autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjwus ke sifat yang sinting.
Penderita
kekalutan mental banyak terdapat
dalam lingkungan seperti:
- Kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara itu sebagian orang tidak mau tahu keperluan hidupnya, sebagian orang tidak mau tahu terhadap penderitaan orang lain akibat egoisme sebagai cin masyarakat kota.
- Anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannya, sehingga pada orang-orang usia tuapun sexing mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya akibat norma lama yang dipegang teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah bedaku.
- Wanita pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati atau peraisaannya,’tetapi sulit mengeluarkan perasaannya tersebut, sementara itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah, sehingga kaum wanitalah yang banyak menjadi penderita psikosomatisme (penyakit akibat gangguan kejiwaan.) daripada kaum pria.
- Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya, dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami penderitaan.
- orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak mungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabaikan masalan spintual yang justru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.
Penderitaan
maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga
dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya.
Penderitaan Dan Perjuangan
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan
adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah
kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal
mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah
mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang
mengancam atau dialaminya.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha
mengataasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11,
bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang
berusaha merubahnya.
Pembebasan
dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alarn lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhansupaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka.
Penderitaan, Media
Masa Dan Seniman
Dalam
dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal
ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan
manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita.
Beberapa
sebab lain yang menimbulkan
penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana
perang. dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya
pesawat hercules yang mengangkut
para perwira muda diCondet, Meletusnya gunung galunggung,perang Irak-Iran.
Media
masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia
secara cepat kepada masyarakt. Dengan
demikian masyarakat dapat segera
menilai untuk menentukan sikap
antara sesama manusia tenitama
bagi yang merasa simpati. Tetapi
tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya
seni, sehingga pars pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan
sekaligus keindahan karya seni.
Media
masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia
secara cepat kepada masyarakt. Dengan
demikian masyarakat dapat segera
menilai untuk menentukan sikap
antara sesama manusia tenitama
bagi yang merasa simpati. Tetapi
tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya
seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus
keindahan karya seni.
Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya
Apabila
kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka
penderitaan manusia dapat
diperinci sebagai berikut :
·
Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia.
·
Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan/ azab Tuhan
Pengaruh Penderitaan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bemiacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal
dahulu pendapatan, sesal kernudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”.
Sikap
positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan
rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dart penderitaan,
dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Apabila
sikap negatif dan sikap positif.ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada
para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan
penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan
nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan
yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih
sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
Sumber : https://hadi27.wordpress.com/rangkuman-manusia-dan-keindahan-serta-manusia-dan-penderitaan/