Amerika Serikat (AS) telah menghabiskan biaya sebesar US$550 juta (sekitar Rp4,7triliun) untuk mendukung operasi militer pasukan Koalisi atas Libya dalam sepuluh hari terakhir. Anggaran itu diperkirakan terus bertambah sekitar US$40 juta untuk beberapa pekan mendatang.
Perhitungan itu diungkapkan Departemen Pertahanan AS (Pentagon), seperti yang dilansir harian The Straits Times. Menurut Pentagon, selama 19 hingga 28 Maret, militer AS menghabiskan lebih dari 60 persen anggaran sebesar itu untuk persenjataan, seperti rudal dan bom. Sisanya untuk membiayai pengiriman personel dan keperluan logistik, di antaranya bahan bakar untuk pesawat dan kapal perang.
Menurut Pentagon, 192 dari 199 rudal jelajah Tomahawk yang ditembakkan ke target-target strategis milik rezim Muammar Khadafi di Libya sejak serangan pertama 19 Maret lalu berasal dari militer AS, sedangkan sisanya dilakukan Inggris. Panglima militer AS untuk misi NATO, Laksamana James Stavridis, kepada DPR mengungkapkan bahwa satu rudal itu berharga sekitar US$1,5 juta.
Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7706074
Tidak ada komentar:
Posting Komentar