Pemprov Sumsel melalui Dinas Sosial memberikan jaminan hidup kepada 1.800 anak terlantar dan anak bermasalah dengan hukum (ABH) yang dibina di 113 panti asuhan se-Sumsel. Kepada mereka diberikan tunjangan biaya hidup 1.750/hari.
Tidak sebatas konsumsi itu saja, setiap anak juga ikut program pelatihan keterampilan dan bimbingan belajar.
Kepala Dinsos Sumsel Hj Ratnawati di acara Sosialisasi Program Kesejahteraan Sosial Anak di Hotel Aryaduta, Rabu (30/3/2011) mengatakan, jika mengacu undang-undang Nomor 23/2009 tentang Perlindungan Anak, maka Dinsos tidak hanya memerhatikan pemberian bimbingan, ketrampilan saja kepada anak-anak yang bermasalah seperti terlantar, ABH, anak nakal dan lainnya, namun juga memerhatikan masalah perlindungan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar, hak kasih sayang dan lainnya.
“Sehingga anak-anak ini dapat mengangkat harkat, martabat bangsa dan menjadi aset penerus bangsa,” katanya.
Dikatakan, 2011 ini jumlah anak yang akan dibantu melalui bantuan Kesejahteraan Sosial akan ditambah menjadi 1.800 anak se Sumsel, dalam bentuk makanan dan lainnya. 1.800 anak ini tersebar di 113 panti asuhan anak di Sumsel, dan setiap tahun jumlah anak yang dibantu ini cenderung meningkat.
Ratna berharap, peranan keluarga, masyarakat , dinas/instansi terkait sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian, membina anak-anak terlantar, nakal dan bermasalah dengan hukum ini, sehingga mereka tidak kembali ke jalanan dan menjadi masalah.
Dinsos juga memiliki program pemberdayaan keluarga, agar sebuah keluarga dapat mapan dan mandiri.
Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7717722
Tidak ada komentar:
Posting Komentar