Surabaya – Jajaran Dirpolair Polda Jatim kembali menangkap 43 imigran gelap asal Afganistan. Puluhan imigran dengan tujuan Australia itu diamankan di Perairan Nepah Banyu Ates Kabupaten Sampang. Tertangkapnya mereka itu setelah perahu yang ditumpanginya kandas, Rabu (30/3) malam sekitar pukul 21.30.
Dirpolair Polda Jatim, Kombespol Anang S Hidayat mengatakan, puluhan imigran gelap berasal dari Bogor dan menuju ke Desa Nepah, Kabupaten Sampang Madura dengan menumpang bus. Di desa itu, kata Anang, sudah menunggu sebuah perahu kecil yang akan membawanya ke sebuah kapal besar yang sudah menanti di tengah laut. Tetapi, belum sampai ke tujuan, perahu yang mereka tumpangi kandas.
"Sayangnya perahu mereka kandas. Padahal kami ingin menyelidiki kapal yang akan membawa mereka ke Australia," kata Anang kepada wartawan, Kamis (31/3) siang tadi.
Anang menambahkan, ke-43 imigran gelap tersebut terdiri dari 37 laki-laki dewasa dan 6 lainnya adalah perempuan. Masing-masing dari mereka terdapat 3 keluarga dengan 6 anak yang diantaranya 3 laki-laki dan 3 perempuan usia balita hingga 15 tahun.
“Mereka semuanya warga Afghanistan,” jelasnya.
Para imigran yang dibawa dari Madura ke Mapolair sekitar pukul 02.00, Kamis (31/3) dini hari itu rata-rata memiliki tujuan akhir Autralia. Uniknya, kedatangan para imigran yang tidak memiliki dokumen resmi imigrasi bergerak ke wilayah Jawa Timur dengan menggunakan jalan darat.“Mereka menumpang dua bus,” kata Anang sambil menunjukkan bus bernopol B 7646 XA dan B 7966 VB di pelataran dalam Mapolair Polda Jatim.
Dijelaskan, penangkapan 43 imigran yang hanya berbekal paspor kunjungan wisata itu berawal dari transit pesawat di bandara Soekarno-Hatta. Dari bandara Jakarta tersebut, para imigran yang sebelumnya sudah diintai itu menuju Bogor dengan menggunakan dua bus yang berjalan dengan tujuan Jawa Timur, tepatnya di Desa Nepah, Kecamatan Banyu Ates, Sampang Madura.
“Dari situ, mereka melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu besar. Tapi sayang, perahunya kandas karena laut dangkal. Nah, belum sampai mereka over ship (pindah kapal, red), para imigran ini kami amankan,” tandas Anang.
Selanjutnya, para imigran yang kebanyakan adalah pelarian karena konflik di negaranya itu akan diserahkan ke kantor imigrasi dan lembaga internasional yang menangani keimigrasian (IMO). Namun sebelumnya, para pelancong gelap itu akan didata untuk merinci identitas dari masing-masing imigran.“Ya, karena kami hanya berwenang mendata saja, setelah itu akan diserahkan sepenuhnya ke rumah detensi imigrasi di Bangil, Pasuruan,” tukasnya.
Menyinggung adanya dugaan teroris ? Anang mengaku, belum bisa memastikan. Alasannya, para imigran tersebut masih akan dilakukan pendataan oleh Satgas Anti Teroris Polda Jatim yang bekerjasama dengan Satgas Ditpolair Polda Jatim.
“Untuk memastikan ada tidaknya dugaan itu (teroris, red) butuh waktu dan proses panjang. Tapi, selama adanya penangkapan, kami belum menemukan adanya indikasi jaringan teroris dari para imigran gelap Timur Tengah itu,” tegasnya.
Sementara, dari hasil penangkapan imigran gelap selama 2 tahun terakhir ini, pihaknya sudah mengamankan 7 kali kedatangan imigran ilegal. Masing-masing di tahun 2010, Ditpolair Polda Jatim berhasil menggagalkan 4 kasus imigran gelap dan 3 kasus di tahun 2011. “Untuk yang 2011, pertama kali kami amankan 43 imigran asal 2 negara, Irak dan Iran yang tertangkap di pantai utara Sumenep Madura, tepatnya di Pasongsongan pada hari Kamis (17/2) sekitar pukul 20.15. Setelah itu di Pacitan ada sekitar 22 imigran dan terakhir yang dirilis sekarang ini juga kami amankan 43 imigran yang semuanya asal Afghanistan,” pungkasnya.
Tak hanya itu sekitar Desember 2010, Dirpolair juga menangkap 92 imigran gelap dari Afganistan, Iran dan Somalia. Rincinya, 22 orang dari Afganistan, 69 orang dari Iran dan satu orang dari Somalia.Ke- 92 imigran tersebut terdiri dari 59 laki-laki, 13 perempuan dan 20 anak-anak. Puluhan imigran itu diamankan dari KM Bunga Harapan yang terombang-ambing di perairan Kangean akibat rusak mesin dan bocor. sab
Sejumlah Kasus Penangkapan Imigran Gelap
Tanggal Jumlah Imigran Negara Asal Lokasi Pengkapan
8 Desember 2010 92 Afganistan, Iran perairan Kangean
dan Somalia
17 Februari 2011 43 Iran-Irak Perairan di Desa
Pasongsoan, Kab. Sumenep
30 Maret 2011 43 Afganistan Perairan Banyu Ates Kabupaten Sampang
Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7733808
Tidak ada komentar:
Posting Komentar